Rabu, 9 Agustus 2023 – 19:56 WIB
Jakarta – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) memberangkatkan 130 orang guru mengaji ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T. Pada program kali ini, DDII mengirimkan 130 guru mengaji bekerja sama dengan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Baca Juga :
Disdik DKI Cek Sekolah Internasional Diduga Sediakan Toilet Gender Netral, Ini Hasilnya
“Alhamdulillah, hingga kini sudah 5.828 guru mengaji yang kami kirimkan ke berbagai daerah,” ujar Ketua Umum DDII, Adian Husaini, di Gedung MPR Jakarta, Rabu 9 Agustus 2023.
Santri musiman mengaji kitab kuning. Foto ilustrasi.
Baca Juga :
PKS Soroti Polusi Udara yang Makin Kacau di Ibu Kota: Teguran Keras Buat Kita
Adian menjelaskan 130 guru mengaji yang kini dikirimkan adalah sarjana alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, kampus milik DDII. Menurutnya, pihak DDII juga telah mengirim ribuan guru mengaji atau dai ke daerah 3T dan itu sudah dilakukan sejak DDII berdiri di Tahun 1967.
Pengiriman para guru mengaji ini untuk mengajarkan agama kepada masyarakat muslim di daerah 3T, sekaligus mendukung dan berkontribusi terhadap pencapaian sustainable development goals (SDGs) Indonesia.
Baca Juga :
Geger Seorang Guru Dibui karena Lakukan Pelecehan Seksual Anak Didiknya
Pengiriman guru ngaji ini juga dalam wacana menghadirkan pendidikan yang bermutu, menghapuskan kemiskinan, mengakhiri kelaparan, menghadirkan akses air bersih dan sanitasi yang layak, hingga penanganan terhadap perubahan iklim.
“Di wilayah Tubeket-Mentawai misalnya, kami punya desa binaan yang selama 15 tahun tak pernah mengenal pertanian padi. Alhamdulillah melalui perantara guru ngaji yang bertugas di sana akhirnya mereka bisa menanam padi bahkan sampai panen raya,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Contoh lainnya yaitu di Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada wilayah itu, guru mengaji DDII didukung LAZNAS. Dewan Dakwah memberikan masyarakat setempat pelatihan, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan panen madu dan pengolahannya. Hasilnya tiap bulan mereka dapat memanen 30-35 liter madu.
Quoted From Many Source